Pengangguran Terbuka dan Kampus Merdeka

Ilustrasi: freepik.com


OMAHLORETAN - Ketersediaan lapangan kerja yang memadai masih menjadi tantangan besar bagi pemerintah Indonesia demi mencapai program Indonesia Emas 2045. Berbagai macam program pemerintah telah diupayakan demi meminimalkan pengangguran terbuka ini. Khususnya pada umur produktif dan lulusan perguruan tinggi. Program Merdeka Belajar: Kampus Merdeka (MBKM), menjadi salah satu upaya menurunkan angka pengangguran terbuka itu.

Mengutip data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS), telah terjadi penurunan pengangguran terbuka di jenjang Diploma (D3-D4) dan Sarjana (S1) dalam rentang empat tahun terakhir, pada 2021 hingga 2024.


Sumber: Sakernas BPS


Menurun Cukup Signifikan

Dalam jenjang Diploma pada tahun 2021 hingga 2022, terjadi penurunan pengangguran sebesar 19.098 orang. Pada tahun berikutnya, yakni 2022- 2023, juga terjadi penurunan yang cukup signifikan, mencapai 43.678 orang. Penurunan itu pun berlanjut pada tahun 2023-2024, penurunan pengangguran di tingkat Diploma mencapai 17.835 orang.

Sumber: Sakernas BPS


Berbeda dengan Diploma yang konsisten terjadi penurunan pengangguran, jenjang Sarjana mengalami penurunan hanya pada rentang tahun 2021 hingga 2023. Angkanya mencapai 114.774 orang pada 2021-2022 dan 131.037 orang pada 2022-2023. Di sisi lain, pada 2023-2024, justru terjadi peningkatan angka pengangguran terbuka pada jenjang Sarjana, yakni naik menjadi 118.128 orang.

Sumber: Sakernas BPS


Merdeka Belajar: Kampus Merdeka

Penurunan itu, sejalan dengan peningkatan angka keikutsertaan MBKM, sejak diterbitkan Kemendikbud Ristek pada akhir Januari 2020. Yang mana, salah satu program MBKM nyatanya memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk merasakan, mengembangkan, dan memperkuat skill mereka untuk siap berkarya di dunia kerja. Terutama melalui program MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat).

Berdasar data MBKM Kemdikbud Ristek yang dikutip Kompas, total ada 47.984 mahasiswa yang terpilih mengikuti program MSIB Angkatan keenam pada 2024. Bahkan, tercatat 150 ribu mahasiswa dari lebih dari 700 perguruan tinggi di bawah Kemdikbud Ristek telah mendaftar program MSIB.

Kebijakan MBKM itu telah sesuai dengan Permen No 3 Tahun 2020, yaitu memberikan hak kepada mahasiswa untuk belajar di luar program studinya selama 1 semester dan berkegiatan di luar perguruan tinggi selama 2 semester. MBKM menjadi salah satu wadah mempersiapkan mahasiswa agar dapat menjadi pribadi yang tangguh, adaptif, konsisten, dan siap menjadi pemimpin yang nasionalis serta berkebudayaan tinggi.

Doktrin penguatan SDM, terutama mahasiswa, itu turut dilakukan Universitas Airlangga melalui jargon UNAIR HEBAT-nya. UNAIR mendorong lulusannya menjadi mahasiswa yang HEBAT, yakni Humble-Honest; Excellent; Brave; Agile; dan Transcendence. Sederhananya, lulusan UNAIR adalah sosok yang ramah dan jujur, berkemampuan tinggi, memiliki keberanian, berjiwa adaptif, serta berkepribadian Ke-Tuhan-an dan kebudayaan.

Konsistensi mengoptimalkan program yang berorientasi pada penguatan SDM itu berpeluang mendorong Indonesia kian cepat merengkuh status sebagai negara maju. Hal itu sesuai dengan visi bangsa yang telah dicanangkan Presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia pada 2045 maju dan menelurkan generasi emas.


Sumber : https://www.bps.go.id/id/statistics-table/1/OTcyIzE=/pengangguran-terbuka-menurut-pendidikan-tertinggi-yang-ditamatkan-1986---2024.html


Komentar