Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Cerita Mau Bikin Kaos Organisasi

Gambar
Di dalam sebuah ruangan kecil berukuran 4 x 3 m, kami berdiskusi perihal tema buletin yang bakal terbit di dua minggu terakhir bulan Juni. Sebagai mahasiswa yang berkecimpung di dunia pers kampus, ada banyak hal termasuk risiko yang mesti kami pikiran matang-matang untuk sekadar mengutarakan unek-unek. Darwin tiba-tiba nyeletuk ingin mengangkat tema komersialisasi kampus. Aku dan Sitor seketika saling berpandangan. Memang teman kita satu ini suka punya ide yang bagus. Meski, kadang gila,nekat, dan ngawor. Tapi, kali ini idenya memang lumayan. Beralasan dan menarik. Mengingat, kampus kami tengah beredar isu adanya kenaikan biaya kuliah. "Kita juga perlu memikirkan cara yang lebih efektif untuk menunjukkan identitas kita sebagai pers mahasiswa" "Nggak cukup hanya dengan lembaran asu, yang bikin kita misoh-misoh karena print kita sering rusak" "Kita memerlukan legitimasi politik untuk sekadar memberitahu arah ideologi pers kita sebagai penggonggong

Mendeskripsikan Syair, Budaya Mataraman, dan Kearifan Lokal

Gambar
Sumber: google.image.com Syair Syair dalam beberapa pengertian, diartikan sebagai salah satu jenis puisi lama yang isi muatan-muatannya mengandung ajaran Islam. Secara etimologi   syair (dalam Rosyadi 2012: 8) berasal dari bahasa Arab yaitu Syu'ur yang berarti perasaan. Kemudian kata Syu'ur berkembang menjadi kata Syir'u yang berarti puisi. Meskipun demikian dalam konteks kemasyarakatan jawa, syair memiliki pengertian yang khas dan mengacu pada sebuah bentuk akulturasi dua kebudayaan yaitu jawa dengan Islam, sehingga muncullah istilah syair dan singiran, terutama di lingkup sosial masyarakat jawa yang kental dengan nuansa agama Islam. Kemunculan istilah singiran, pada dasarnya merujuk pada istilah tembang atau lagu (dalam kebudayaan jawa) hanya yang membedakan diantara keduannya adalah isi atau muatannya yaitu penggunaan bahasa arab, dan penggunaan bahasa jawa. Artinya, syi'ir sebenarnya turunan dari istilah syair (Umum) yang dikhususkan, terutama menyan