Postingan

Menampilkan postingan dengan label Update

13 Menit setelah 2022 Berakhir

Gambar
OMAHLORETAN - Sebelum saat ini, Malam begitu menyengat Senja terlampau terbata-bata Hati pun terkunci untuk terisi Kemudian, Juni memberiku kunci Aku mengenalmu Di antara kata-kata yang nyaring bersuara Tentangmu Tentang dia Tentang mereka Tentang kita Lantas,  Kita cicipi mie ayam di sebelah balai kota Sekali Dua kali Dan seterusnya Kau ternyata ku kenal Seolah begitu jauh Semacam sudah sangat lama Serupa melihat sebingkai cermin Serupa, seirama Hingga ku menunduk Meminjam namamu dalam doa-doa Untuk Sang Pencipta Cinta, terima kasih sudah hadir Dalam kekelamanku di tahun 2022 Aku bersyukur mengenalmu Berteman denganmu Dan sangat bersyukur menjadikanmu  Ibu bagi anak-anakku kelak Tentu aku juga bersyukur Tuhan memberiku kesempatan, Kemudahan Dan beragam momen Hingga pandangan kita bertemu Tutur kita saling menyapa  Sampai jemari kita saling mencengkrama Semakin bercengkrama Aku kian melihat masa depan di matamu Tentang kita Tentang keluarga Tentu tentang semuanya  Di ujung tahun 2022 A

Berwisata ke Masa Lalu dengan “Peter Pan“ NOAH

Gambar
OMAHLORETAN -  "Akan tiada lagi kini tawamu Tuk hapuskan semua sepi di hati...  -Semua tentang kita- Bagi setiap orang. Ada satu hal entah tempat atau apa pun yang mampu menyalakan jiwa dalam dirinya. Yang berakibat, jiwanya membuka memoar kisah-kisah masa lalu yang seketika tampak dalam benak dan pikirannya saat itu juga. Seperti halnya tertambat dalam musik, suara, serta lirik lagu tertentu.  Itulah yang setidaknya saya alami saat NOAH meluncurkan album Second Chance Taman Langit. Tepat pada Kamis (17/12/2021). Ada semacam tarikan kekuatan yang membawa pada perjalanan ke masa lalu. Tentang situasi ruang, waktu, suasana, dan orang-orang saat lagu-lagu itu kali pertama masuk dalam pendengaran saya.  Foto: peterpan.wordpress.com Lagu "Mimpi yang sempurna" saya dengar saat memasuki usia SD kelas IV. Saat itu saya mendengar dari siaran televisi. Pas di sekolah, saya temukan lirik lagu itu tertulis di sebuah bungkus jajan di kantin dengan wajah personel Peter Pan di sampingn

Renung: Mendebatkan Isi Pikiran

Gambar
OMAHLORETAN - Coba saja kita begitu intim dengan perdebatan pikiran dalam lingkup kecil. Kelompok, komunitas, organisasi kantor, divisi, bahkan tim. Ya, meski tetap saja ada yang mesti dibayar atas pilihan pada tradisi itu. Mungkin saja kesopanan menjadi tampak begitu tereduksi. Mengingat, pikiran tak pernah mengenal kamus kata sopan dan santun. Terkadang malah justru terkesan sopan santun tampak tertelanjangi. Maksudnya begini, dalam satu hal apapun, kecil sekalipun, kita terbiasa mengedepankan argumentasi. Kita melihat problem, lantas membahasnya melalui perdebatan argumentasi dan pikiran. Melihat sesuatunya itu dengan kepala, dengan ide, dengan pendekatan yang menyeluruh. Bukan pada hal yang bersifat non- substantif. Misal, soal isu sentimen, isu perasaan, isu suka dan tidak suka. Satu hal baiknya, akan ada satu poin keputusan yang didasari konsep yang sangat matang. Satu konsep yang memiliki dasar argumen dan pikiran yang kuat. Berdasar pengalaman, ada begitu banyak poin kesep

Kartu Ucapan Hari Raya Lebaran atau Idul Fitri 1442 H

Gambar
OMAHLORETAN -  Sebagai seorang yang pernah pusing karena  desain , referensi atau pustaka desain itu sangat penting. Terutama dalam menghadapi tekanan dan batas waktu alias deadline yang sangat mepet. Berikut sejumlah hasil desain yang pernah saya bikin. Bukan apa-apa. Tak lain supaya sedikit membantu siapa pun, terutama  saya , saat kebuntuan menyerang dalam kondisi-kondisi tertentu sehingga membutuhkan ide atau konsep. Berikut contoh kartu ucapan bertema Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1442 H (2021 Masehi). Semoga bermanfaat. Kartu ucapan bertema Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1442 H (2021 Masehi). Kartu ucapan bertema Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1442 H (2021 Masehi). Lihat juga: Kumpulan contoh desain menarik lainnya

Meme atau Poster Pengajian Ramadan 1442 H

Gambar
OMAHLORETAN -  Sebagai seorang yang pernah pusing karena  desain , referensi atau pustaka desain itu sangat penting. Terutama dalam menghadapi tekanan dan batas waktu alias deadline yang sangat mepet. Berikut sejumlah hasil desain yang pernah saya bikin. Bukan apa-apa. Tak lain supaya sedikit membantu siapa pun, terutama  saya , saat kebuntuan menyerang dalam kondisi-kondisi tertentu sehingga membutuhkan ide atau konsep. Berikut contoh meme atau poster kegiatan pengajian bertema Ramadan 1442 H (2021 Masehi). Semoga bermanfaat. Meme/ poster pengajian Ramadan Abdullah Shahab. Lihat juga: Kumpulan contoh desain menarik lainnya

Meme Salat dan Khotbah Idul Fitri 1442 H

Gambar
OMAHLORETAN -  Sebagai seorang yang pernah pusing karena  desain , referensi atau pustaka desain itu sangat penting. Terutama dalam menghadapi tekanan dan batas waktu alias deadline yang sangat mepet. Berikut sejumlah hasil desain yang pernah saya bikin. Bukan apa-apa. Tak lain supaya sedikit membantu siapa pun, terutama  saya , saat kebuntuan menyerang dalam kondisi-kondisi tertentu sehingga membutuhkan ide atau konsep. Berikut contoh meme atau poster kegiatan virtual salat dan khotbah bertema Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1442 H (2021 Masehi). Semoga bermanfaat. Meme/ Poster kegiatan virtual atau online salat dan khotbah Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Lihat juga: Kumpulan contoh-desian desain menarik

Spanduk Hari Raya Idul Fitri 1442 H

Gambar
OMAHLORETAN -  Sebagai seorang yang pernah pusing karena  desain , referensi atau pustaka desain itu sangat penting. Terutama dalam menghadapi tekanan dan batas waktu alias deadline yang sangat mepet. Berikut sejumlah hasil desain yang pernah saya bikin. Bukan apa-apa. Tak lain supaya sedikit membantu siapa pun, terutama  saya , saat kebuntuan menyerang dalam kondisi-kondisi tertentu sehingga membutuhkan ide atau konsep. Berikut contoh spanduk bertema Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1442 H (2021 Masehi). Semoga bermanfaat. Contoh desain spanduk bertema Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Contoh desain spanduk bertema Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Spanduk bertema Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1442 H Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Lihat juga: Kumpulan contoh desain-desain

Contoh Desain Photobooth Bertema Idul Fitri 1442 H

Gambar
OMAHLORETAN -  OMAHLORETAN -  Sebagai seorang yang pernah pusing karena  desain , referensi atau pustaka desain itu sangat penting. Terutama dalam menghadapi tekanan dan batas waktu alias deadline yang sangat mepet. Berikut sejumlah hasil desain yang pernah saya bikin. Bukan apa-apa. Tak lain supaya sedikit membantu siapa pun, terutama  saya , saat kebuntuan menyerang dalam kondisi-kondisi tertentu sehingga membutuhkan ide atau konsep. Berikut contoh photobooth bertema Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1442 H (2021 Masehi). Semoga bermanfaat. Desain photobooth bertema Lebaran 1442 H. Desain photobooth bertema Lebaran 1442 H. Lihat Juga: Kumpulan contoh-contoh desain 

Virtual Background Tema Idul Fitri 1442 H

Gambar
OMAHLORETAN -  Sebagai seorang yang pernah pusing karena  desain , referensi atau pustaka desain itu sangat penting. Terutama dalam menghadapi tekanan dan batas waktu alias deadline yang sangat mepet. Berikut sejumlah hasil desain yang pernah saya bikin. Bukan apa-apa. Tak lain supaya sedikit membantu siapa pun, terutama  saya , saat kebuntuan menyerang dalam kondisi-kondisi tertentu sehingga membutuhkan ide atau konsep. Berikut contoh Virtual Background bertema Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1442 H (2021 Masehi). Semoga bermanfaat. Contoh Virtual Background Zoom Bertema Hari Raya Idul Fitri 1442 H UNAIR. Lihat juga: Kumpulan contoh desain banner

Contoh Kartu Ucapan Lebaran 1442 H

Gambar
OMAHLORETAN -  Sebagai seorang yang pernah pusing karena  desain , referensi atau pustaka desain itu sangat penting. Terutama dalam menghadapi tekanan dan batas waktu alias deadline yang sangat mepet. Berikut sejumlah hasil desain yang pernah saya bikin. Bukan apa-apa. Tak lain supaya sedikit membantu siapa pun, terutama  saya , saat kebuntuan menyerang dalam kondisi-kondisi tertentu sehingga membutuhkan ide atau konsep. Berikut contoh desain kartu ucapan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Semoga bermanfaat. Kartu Ucapan Hari Raya Idul Fitri 1442 H/ 2021 M Universitas Airlangga. Kartu Ucapan Hari Raya Idul Fitri 1442 H/ 2021 M Universitas Airlangga. Lihat Juga: Kumpulan Contoh Desain Banner

Mendefinisi Apresiasi

Gambar
Asupan gizi "Kripik Mbothe" bentuk sederhana dari apresiasi. (Foto: Xiomi Redminote8)  Tiba-tiba smartphone saya berkedip dan menarik perhatian. WA grup riuh. Ada komplain dari seseorang soal unggahan yang baru saja di-upload tim kami di medsos. Mereka marah. "Kok enak e moro2 upload. Gak duwe sopan-sopan e blas" satu tulisan di salah satu screeshoot. Lantas, saya terdiam. Begitupun rekan rekan. Kami saling menerawang dengan pertanyaan dan jawaban yang muncul dalam pikiran masing-masing. "Padahal, kalo dipikir-pikir kita tuh sebenarnya satu tim alias satu rumah besar.  Cuma gara-gara kita terbagi atas kelompok saja. Rumah besarnya sama," satu chat muncul di grup yang lain. Selalu ada problem dalam organisasi, pikir saya. Saya langsung teringat dengan sejumlah tulisan Mochtar Lubis soal karakter-karakter negatif bangsa Indonesia. Bukan apa apa. Sebab, selalu ada hal yang mesti dipertanyakan soal sikap-sikap kita sebagai bangsa. Aku dan kamu. Kita! Ke

Puisi: Yang Lalu

Gambar
JENDELA kantor di sebuah pagi yang syahdu menggebu. (Foto: Dok. Pribadi)  Ada yang selalu tertinggal Dalam bait-bait perjalanan Tersangkut pada ketidaksengajaan Yang sebenarnya adalah kesengajaan Dari Sang Pemberi Hidup Masa depan, jugalah itu Soal mereka dan apa yang tertinggal itu Selalu,  Begitu, kata mereka,  Pun katamu Berikutnya, adalah soal ketakutan Antara kebesaran hati dan kerelaan Yang lebih tepatnya lagi soal kita Aku dan kamu Kita dan itu semua Bagaimana dan seperti apa melihatnya Kita yang dulu bersama Atau?  Kita yang dulu tak semestinya bersama

"Manusia Indonesia" Menurut Mochtar Lubis

Gambar
Ada enam sifat "Manusia Indonesia" yang ia kemukakan saat itu. Yang kemudian, paparan pidato Mochtar Lubis itu diabadikan melalui buku berjudul "Manusia Indonesia".  Pada 6 April 1977 dalam sebuah Pidato Kebangsaan di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Mochtar Lubis membuat geger kawan-kawannya. Budayawan, penulis, penyair, bahkan birokrat dan masyarakat. Ia menyampaikan dengan tegas dan lugas sifat-sifat manusia Indonesia.  Atas pidato kebangsaannya itu, muncul beragam respons di masyarakat. Ada yang pro dan ada yang kontra. Namun setidaknya, paparan Mochtar Lubis itu menjadi salah satu bahan kritik terhadap kita sebagai bangsa dan manusia Indonesia. Menjadi salah satu bahan diskusi tentang keindonesiaan kita. Terutama berhubungan dengan sikap kritis terhadap gejala sosial budaya dari masa ke masa.  Ada enam sifat "Manusia Indonesia" yang ia kemukakan saat itu. Yang kemudian, paparan pidato Mochtar Lubis itu diabadikan melalui buku berjudul "Manusia

Merokok di Bawah Gedung 21 Lantai

Gambar
Foto: medium.com Ada banyak alasan kita merasa capek. Lalu, orang lain juga capek lho. Bukan kamu saja. Orang lain juga. Mereka juga merasa sumpek lho. Kesal juga lho. Jangan pernah egois ya.  Kali ini Jangger benar-benar merasa kepayahan. Seusai pekerjaan yang bisa dikerjakannya selesai, ia langsung bergegas menjauhi meja kerja dan seisinya. Entah kenapa, dalam kondisi kalut, apapun yang berhubungan dengan kerjaan yang belum usai itu tampak menjadi sangat memuakkan. Lepaskan, ungkap hati si Jangger. Keluar gedung dan menyalakan sigaret selalu menjadi salah satu obat mujarab yang bisa dilakukan si Jangger dalam kondisi itu. Bergegaslah ia ke lift dan turun ke lantai 1, selanjutnya pergi ke pojok gedung, lalu duduk di kursi berderet dan menyalakan sigaret dengan korek api. Diisaplah sigaret itu dengan kemelut pikir yang mengendap-endap mencari jawaban. Tak selang berapa lama, si Munip menyusul. Salah seorang kawan kantornya yang kurang lebih memiliki hobi sama. Menghabisk

Telepon

Gambar
Ilustrasi pribadi Kini saya hanya bisa mengakhirinya dengan ungkapan “kita hanya bisa saling memahami dengan ketidakpahaman masing-masing” Kalau sampeyan pngen tahu sekarang jam berapa? akan saya sampaikan sekarang jam 11.38. Kamis malam ini tanpa setetes air mata jatuh dari kepolosan sang langit. Disertai sayup-sayup suara sang maestro pendobrak Iwan Fals, hati ini terus bergetar tak berarah, sumpah. Kalian sebut alay terserah, yang jelas, saya merasa sangat resah.  Sebelum ini, seorang kawan tiba-tiba menelepon saya. Sudah dua kali dia mencoba menelepon. Pertama, dia menggunakan jaringan telepon, tapi hasilnya, kami ha-he ha-he gak jelas. Sebab, kekuatan sinyal tak memberi kami ruang untuk saling bertukar kabar. Sinyalnya buruk atau memang hp kami yang gak jelas. Dia tak mati akal. Kedua, ia menggunakan jaringan Whatshap. Saya pikir akan ada sesuatu yang sangat penting atau hal yang urgen akan ia sampaikan kepada saya. Sebab, sebelum ini ia tak biasa menelepon saya. Te

Bima, Mega, dan Cuci Tangan

Gambar
Sumber: intiruh.com Tapi, yang terpenting dari semua itu adalah menghargai dan menjaga perasaannya. Di manapun, kapan pun dan dalam kondisi apapun. "Sek-sek jajal cuci tanganmu wes bener opo durung?" ungkap teman saya di kantor pada suatu siang seusai dia kembali dari toilet. "Penting iki. Aku wingi search delok tutorial. Benere pie" tambahnya lagi, kemudian memperhatikan saya. Ketika itu, saya memang tengah mengambil cairan pembersih tangan. Mendengar itu seperti ada sebuah tantangan dan tanpa basa-basi saya lakukan. "Woh, wes iso arek iki. Kok ngerti carane cuci tangan? tanyanya kembali dengan sedikit penasaran. "Wo, iyo tekan berita seng mok tulis. Lek gak ngono meme cuci tangan seng mok gawe iki mestian" katanya lagi menerka-nerka. Saya tak langsung menjawab. Dari pernyataan itu pula, pikiran saya langsung teringat dengan satu cerita teman saya. Bagi saya lumayan menarik. ... "Minggu ini kamu pulang?" "Iya, a

Puisi: Senja

Gambar
Senja kembali bersolek Membuat linglung Insan-insan yang ingin menghentikan waktu, Memapah mereka kepada ke-antara-an Ujung waktu yang tak terburu-buru Keindahan itu benar menghunus Melesat dalam ruang-ruang tak beraksara Membuat jeda yang terbata-bata Mereka tak pernah sadar Bahwa ada saling ungkap dalam diam Ada ucap yang saling tatap Di antara tulus dan jujur Namun, definisi itu begitu terbatas Termasuk realitas itu sendiri Pada akhirnya, mereka menyerah Memilih tengelam Terlelap oleh waktu yang kelu Sampai keduanya bertemu Memulai satu perkenalan baru Saling mengenal dengan tatapan malu-malu

Puisi: Mereka, Biarlah Biar

Gambar
Dalam keramaian, Kita mengeja dunia kita sendiri Yang tak mengenal hohohihe media sosial Apalagi kesibukan pejabat menata panggung Aku hanya ingin mengajakmu Ya, mengajakmu Mencecap kesepian dalam keramaian "Kau terlalu melankoli" Katamu Mungkin saja, Atau, narasi yang terlalu definitif? Entahlah, Setidaknya aku mencari sesuatu "Lalu, kenapa kau mengajakku? Katamu lagi Sederhana, Karena aku memang mencarimu Dan, yang kucari selama ini Itu saja Ya, benar itu saja "Tanpa alasan lain? Tanyamu lagi Terlalu beralasan, terkesan transaksional Bukankah cinta tak perlu banyak karena? Malam ini, aku ingin bersamamu Itu saja, Sampai nanti Semoga kelak, Kita tak pernah saling mencari kembali Cukup hari ini Biarkan, mereka

Puisi: Mencumbu Jeda

Gambar
Dan, saat ini masih ada muram di antara kita Memaksa ada jarak Menepi Memberi ruang untuk berkontemplasi Sebelumnya, Kau dan aku begitu membenci jarak Tak pernah ada tempat untuk kita saling melepas Dalam napas sekalipun Namun, kehidupan tetaplah kehidupan Yang terkadang Selalu ada banyak cara menyerah pada lupa Berpikir untuk tak pernah benar-benar berpikir Dan, akhirnya Dalam itu tak cukup di bawah permukaan Seremonial itu sangat rapuh Tanpa ada kesadaran Ia hanya bisu dan kosong yang mengulang Kita akan tetap bertemu Dan akan lebih mahir mencumbui pertemuan Ku harap kau siap menemuiku

Kita Yang Masih Tersandera

Gambar
Lk/ Bukan... Kamu jangan salah paham. Ini hanya sebuah kebetulan. Kamu jangan demikian... Semuanya ini bisa aku jelaskan... Dan setelah pembicaraan itu, tanganmu tiba-tiba melayang ke pipiku. Seketika tanpa pamit, kau meninggalkanku keluar tak menoleh sedikit pun. Dan, aku mematung lantas mencecapi pilu-pilu kisah yang terburu-buru. Kr/ efek zoom.. Diiringi melodi melantun lambat. Duduk melutut. Keringat mengikut. Air mata bercucur dan bergelayut. Telunjuk lengan kanan terangkat pelan. Seketika itu, Irama sepi dan sunyi bergelayut. Seperti halnya nada-nada syahdu dan sepi menusuk serta mengisi ruang-ruang ragu. Kembali terdengar, lagi Pr/ Langkahku berat, seakan tak kuasa mengangkat, walau hanya sejengkang. Mataku lembab, namun masih bertahan untuk tak tumpah di tempat terjadi debat.. Beberapa detik kemudian, tubuhku tergopoh, duduk layu menyandar dinding rumah kusam tak bertuan di bawah atap cakrawala, menghempas napas pejamkan mata. Lk/ Lantas, sembari tangan y