Sepenggal Kisah Mbak Nana (Najwa Shihab)




“Anak Muda, mari kita ubah orientasi tak terjebak gaya hidup menumpuk materi. Hidup jujur sederhana, menolak jalan instan menghalalkan segala cara.”




SIAPA yang tak mengenal Mbak Nana, sapaan karib Najwa Shihab. Presenter kondang yang meghujamkan pertanyaan-pertanyaan kritis nan tajam kepada setiap bintang tamunya. Baik mereka para pengusaha, politikus, maupun pejabat publik dibikin shock dengan segala pertanyaan yang tak terduga. Beragam capaian penghargaan bergengsi telah mampu ditorehkan putri Quraish Shihab ini selama berkarya dalam dunia jurnalistik. Dan, ada banyak kisah maupun cerita yang menarik di balik kesuksesan Mbak Nana menjadi sosok inspiratif bagi anak muda. Berikut sedikit ulasan saya:


1.     Lulusan FH UI

Di balik capaian gemilangnya di bidang jurnalistik, Najwa bukan lulusan ilmu komunikasi lho atau program studi yang berhubungan dengan broadcasting. Najwa Shihab ternyata tercatat sebagai alumnus atau lulusan Fakultas Hukum (FH) Universitas Indonesia (UI) tahun 2000.

Diketahui, Mbak Nana masuk UI melalui jalur khusus. Ya, atas torehan prestasi sejak duduk di bangku SMA (Sekolah Menengah Atas), tepatnya di SMAN 6 Jakarta, Mbak Nana masuk FH UI melalui jalur PMDK (Penelusuran Minat dan Bakat). Mungkin kalo sekarang namanya SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) ya. Jadi, memang bakat kekritisan dan kepandaian Mbak Nana memang terpupuk sejak SMA.

Bahkan, saat SMA, Mbak Nana terpilih menjadi salah satu peserta program pertukaran pelajar AFS yang diselengarakan oleh Bina Antarbudaya. Dalam kesempatan itu, Mbak Nana mengikuti kegiatan belajar selama setahun di Amerika Serikat. Tepatnya, di Broadan Perth High School, New York. Wow… mantab…


2.     Semangat Belajar meski Menikah

Mungkin banyak pertanyaan yang muncul saat kita mengulas kehebatan Mbah Nana. Sudah menikah belum, ya? Pertanyaan ini mungkin sempat tebersit. Ternyata, Mbak Nana menikah muda lho gaes ketika menginjakkan usia 20 tahun. Jadi saat kuliah di FH UI, Mbak Nana kecantol (jatuh hati) dengan seniornya sendiri. Saat itu tercatat Mbak Nana masih berada pada semester III. Meski sudah menikah, semangatnya untuk terus belajar tak tergoyahkan ya. Ia tetap semangat belajar untuk menraih cita-citanya menjadi hakim. Termasuk sibuk di organisasi internasional mahasiswa hokum ALSA (ASEAN Law Student’s Association). Bahkan sampai terpilih menjadi deputi Sekjen lho. Mantab..




3.     Dari Reporter Lapangan

Cita-cita berkarir di dunia hukum mulai bergeser pada akhir tahun 2000. Kala itu Mbak Nana berkesempatan magang di divisi berita RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia). Saat magang tersebut, Kofi Anan selaku Sekjen PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang kala itu berkunjung ke Jakarta diwawancarai oleh Mbak Nana. Akibatnya, Mbak Nana mulai tertarik dengan dunia jurnalistik.

Hingga akhirnya Lulus, Mbak Nana kemudian bekera di Metro TV. Karirnya berawal dari seorang reporter lapangan. Karinya berlanjut pada news anchor. Bahkan, karirnya terus menanjak sampai menjadi asisten produser dan produser.

Kala itu, sejumlah predikat anugerah terbaik sudah mampu ditorehkan Mbak Nana. Salah satunya datang dari KPI (Komisi Penyiaran Indonesia). Reportase Mbak Nana terkait dengan bencana tsunami di Aceh mendapat penghargaan. Sampai Mbak Nana  menjadi reporter terbaik Metro TV. 

Sampai akhirnya pada 2009, talkshow yang di pandu Mbak Nana mengudara. Atas keunikan serta 
khas talkshow yang dibawakannya, sejumlah penghargaan berhasil diraih. Tepatnya karena pertanyaan-pertanyaan yang tajam berdasar riset mendalam.



Bikin Start-up Narasi TV

Tepat pada Agustus 2017, Mbak Nana menapaki usia ke-17 tahun bekerja di Metro TV. Akhirnya ia mundur dan mengakhiri program Mata Najwa. Mbak Nana lantas membikin talkshow dengan channel digital yang disiarkan melalui Youtube, Instagram Live, dan Facebook. Narasi TV kini menjadi salah satu tv digital sukses di Indonesia. Empat bulan mengudara, jumlah subscribernya menuntun Narasi TV meraih Silver Button dari Youtube. Dan kini, terbaru Narasi TV mampu menrangsang masyarakat pencintan sepak bola bersama-sama melawan mafia bola di Indonesia. Mantab. Sukses terus Mbak Nana…

Komentar