Kita Yang Masih Tersandera
Lk/ Bukan... Kamu jangan salah paham. Ini hanya sebuah kebetulan. Kamu jangan demikian... Semuanya ini bisa aku jelaskan... Dan setelah pembicaraan itu, tanganmu tiba-tiba melayang ke pipiku. Seketika tanpa pamit, kau meninggalkanku keluar tak menoleh sedikit pun. Dan, aku mematung lantas mencecapi pilu-pilu kisah yang terburu-buru. Kr/ efek zoom.. Diiringi melodi melantun lambat. Duduk melutut. Keringat mengikut. Air mata bercucur dan bergelayut. Telunjuk lengan kanan terangkat pelan. Seketika itu, Irama sepi dan sunyi bergelayut. Seperti halnya nada-nada syahdu dan sepi menusuk serta mengisi ruang-ruang ragu. Kembali terdengar, lagi Pr/ Langkahku berat, seakan tak kuasa mengangkat, walau hanya sejengkang. Mataku lembab, namun masih bertahan untuk tak tumpah di tempat terjadi debat.. Beberapa detik kemudian, tubuhku tergopoh, duduk layu menyandar dinding rumah kusam tak bertuan di bawah atap cakrawala, menghempas napas pejamkan mata. Lk/ Lantas, sembari tangan y