Postingan

Branding Peringatan Hut Dharma Wanita Persatuan Ke-21 Tahun 2020

Gambar
  Ilustrasi: Feri Fenoria Sebagai seorang yang pernah pusing karena desain , referensi atau pustaka desain itu penting. Terutama dalam menghadapi tekanan dan batas waktu alias deadline yang mepet. Berikut sejumlah hasil desain yang pernah saya bikin. Bukan bermaksud apa-apa. Tak lain supaya sedikit membantu siapa pun, terutama saya, saat kebuntuan menyerang dalam kondisi-kondisi tertentu sehingga membutuhkan ide atau konsep tertentu. Semoga bermanfaat. Virtual Background kegiatan Dharma Wanita Persatuan Universitas Airlangga Tahun 2020 Virtual Background kegiatan Dharma Wanita Persatuan Universitas Airlangga Tahun 2020 Spanduk Banner kegiatan Dharma Wanita Persatuan Universitas Airlangga Tahun 2020

Desain Branding Dies Natalis Ke-66 Universitas Airlangga

Gambar
Contoh Twibbon Dies Natalis Ke-66 Universitas Airlangga  Sebagai seorang yang pernah pusing karena desain, referensi atau pustaka desain itu penting. Terutama dalam menghadapi tekanan dan batas waktu alias deadline yang mepet. Berikut sejumlah hasil desain yang pernah saya bikin. Bukan apa-apap. Tak lain supaya sedikit membantu siapa pun, terutama saya, saat kebuntuan menyerang dalam kondisi-kondisi tertentu sehingga membutuhkan ide atau konsep.   Kali ini berkaitan dengan Dies Natalis Ke-66 Universitas Airlangga. Dies Natalis Ke-66 UNAIR kali ini sangat istimewa. Mengingat, perayaannya digelar di tengah ancaman dan ketakutan terhadap Covid-19. Berbeda? jelas sangat berbeda. Seluruh pelaksanan kegiatan perayaannya disandarkan pada disiplin menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan daring atau online menjadi salah satu solusinya.  Saat mendapat instruksi pembuatan desain branding itu, saya menerima total ada lebih dari 20 kegiatan yang bakal dilakukan. Buset! Di sisi lain, ada instruksi t

Ternyata "Kale" Bukan Fakboy

Gambar
Ardhito Pramono sebagai Kale di film NKCTHI. (Instagram - @ardhitopramono) "Kalo kamu butuh, aku ada. Tapi, tidak lebih," ungkap Kale lirih.   Mungkin inilah sepotong percakapan Awan (Rachel Amanda) di kamar Kale (Ardhito Pramono) yang begitu melekat dalam benak penonton NKCTHI , terutama saya.  Asumsi saya ini seakan kian bersambut. Saat dalam satu kesempatan seorang teman bilang "Wes, gak usah koyo Kale. Ojok melu-melu dadi fakboy". Sontak saya terperanjat (diiringi backsound lagu 'Ku Menangis' Indosiar). Alay!!. Karepmu :). Wah ternyata dugaan itu bukan melekat pada saya saja, sejumlah teman juga.  Berikutnya, saya begitu paham. Tanpa kita sadari, ada banyak yang sebenarnya sering mengangkat kasus "Relationship" yang serupa. Di media sosial, misalnya. Pun dalam medium yang lain.  Misal kasusnya, saat kita begitu dekat, saling sayang, peduli, dan nyaman, lalu menerima kenyataan bahwa hubungan itu hanya sebatas "teman" hiks :(. Yang kian

Peta Kecamatan di Kabupaten Sidoarjo (PNG, JPG, & Adobe Ilustrator)

Gambar
Kecamatan Taman merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Total terdapat 17 kecamatan yang ada di Sidoarjo. Meliputi:   Jika membutuhkan sejumlah peta mentah (berbackground putih), Anda bisa mendapatkan peta kecamatan lain di Kabupaten Sidoarjo itu dengan memberikan donasi. Termasuk file berformat adobe ilustrator. Biasanya digunakan untuk keperluan survei Pilkada, penelitian akademik, pemetaan penelitian, dan lain sebagainya. Silahkan berkomentar atau menghubungu narahubung yang tertera. Terima kasih  1.     Sidoarjo 2.     Balongbendo 3.     Buduran 4.     Candi 5.     Gedangan 6.     Jabon 7.     Krembung 8.     Krian 9.     Prambon 10. Porong 11. Sedati 12. Sukodono 13. Taman 14. Tanggulangin 15. Tarik 16. Tulangan 17. Waru 18. Wonoayu      

"Manusia Indonesia" Menurut Mochtar Lubis

Gambar
Ada enam sifat "Manusia Indonesia" yang ia kemukakan saat itu. Yang kemudian, paparan pidato Mochtar Lubis itu diabadikan melalui buku berjudul "Manusia Indonesia".  Pada 6 April 1977 dalam sebuah Pidato Kebangsaan di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Mochtar Lubis membuat geger kawan-kawannya. Budayawan, penulis, penyair, bahkan birokrat dan masyarakat. Ia menyampaikan dengan tegas dan lugas sifat-sifat manusia Indonesia.  Atas pidato kebangsaannya itu, muncul beragam respons di masyarakat. Ada yang pro dan ada yang kontra. Namun setidaknya, paparan Mochtar Lubis itu menjadi salah satu bahan kritik terhadap kita sebagai bangsa dan manusia Indonesia. Menjadi salah satu bahan diskusi tentang keindonesiaan kita. Terutama berhubungan dengan sikap kritis terhadap gejala sosial budaya dari masa ke masa.  Ada enam sifat "Manusia Indonesia" yang ia kemukakan saat itu. Yang kemudian, paparan pidato Mochtar Lubis itu diabadikan melalui buku berjudul "Manusia

Buku Saku Covid-19 Tahun 2020

Gambar
Ilustrasi: Feri Fenoria Buku Saku Covid-19 ini berisi pengetahuan serta panduan prosedur pencegahan Covid-19. Yang membedakan buku ini dengan yang lainnya adalah pengunaan simbol grafis dalam setiap tema pengetahuan dan panduannya.  Buku ini sengaja di desain dengan apik dan menarik. Tujuannya adalah masyarakat didorong untuk tertarik atas pengetahuan terhadap Covid-19. Terutama perihal sejarah singkat, gejala yang biasanya muncul, langkah yang harus dihindari dan dilakukan, serta panduan isolasi mandiri bagi yang dinyatakn positif. Buku ini sudah diperbanyak oleh sejumlah instansi pendidikan dan pemerintahan. Semoga buku ini dapat menjadi bagian dari upaya dan ikhtiar bersama-sama seluruh elemen bangsa. Khususnya dalam upaya mengurangi Covid-19. Semoga bermanfaat. 

Merokok di Bawah Gedung 21 Lantai

Gambar
Foto: medium.com Ada banyak alasan kita merasa capek. Lalu, orang lain juga capek lho. Bukan kamu saja. Orang lain juga. Mereka juga merasa sumpek lho. Kesal juga lho. Jangan pernah egois ya.  Kali ini Jangger benar-benar merasa kepayahan. Seusai pekerjaan yang bisa dikerjakannya selesai, ia langsung bergegas menjauhi meja kerja dan seisinya. Entah kenapa, dalam kondisi kalut, apapun yang berhubungan dengan kerjaan yang belum usai itu tampak menjadi sangat memuakkan. Lepaskan, ungkap hati si Jangger. Keluar gedung dan menyalakan sigaret selalu menjadi salah satu obat mujarab yang bisa dilakukan si Jangger dalam kondisi itu. Bergegaslah ia ke lift dan turun ke lantai 1, selanjutnya pergi ke pojok gedung, lalu duduk di kursi berderet dan menyalakan sigaret dengan korek api. Diisaplah sigaret itu dengan kemelut pikir yang mengendap-endap mencari jawaban. Tak selang berapa lama, si Munip menyusul. Salah seorang kawan kantornya yang kurang lebih memiliki hobi sama. Menghabisk

Telepon

Gambar
Ilustrasi pribadi Kini saya hanya bisa mengakhirinya dengan ungkapan “kita hanya bisa saling memahami dengan ketidakpahaman masing-masing” Kalau sampeyan pngen tahu sekarang jam berapa? akan saya sampaikan sekarang jam 11.38. Kamis malam ini tanpa setetes air mata jatuh dari kepolosan sang langit. Disertai sayup-sayup suara sang maestro pendobrak Iwan Fals, hati ini terus bergetar tak berarah, sumpah. Kalian sebut alay terserah, yang jelas, saya merasa sangat resah.  Sebelum ini, seorang kawan tiba-tiba menelepon saya. Sudah dua kali dia mencoba menelepon. Pertama, dia menggunakan jaringan telepon, tapi hasilnya, kami ha-he ha-he gak jelas. Sebab, kekuatan sinyal tak memberi kami ruang untuk saling bertukar kabar. Sinyalnya buruk atau memang hp kami yang gak jelas. Dia tak mati akal. Kedua, ia menggunakan jaringan Whatshap. Saya pikir akan ada sesuatu yang sangat penting atau hal yang urgen akan ia sampaikan kepada saya. Sebab, sebelum ini ia tak biasa menelepon saya. Te

Bima, Mega, dan Cuci Tangan

Gambar
Sumber: intiruh.com Tapi, yang terpenting dari semua itu adalah menghargai dan menjaga perasaannya. Di manapun, kapan pun dan dalam kondisi apapun. "Sek-sek jajal cuci tanganmu wes bener opo durung?" ungkap teman saya di kantor pada suatu siang seusai dia kembali dari toilet. "Penting iki. Aku wingi search delok tutorial. Benere pie" tambahnya lagi, kemudian memperhatikan saya. Ketika itu, saya memang tengah mengambil cairan pembersih tangan. Mendengar itu seperti ada sebuah tantangan dan tanpa basa-basi saya lakukan. "Woh, wes iso arek iki. Kok ngerti carane cuci tangan? tanyanya kembali dengan sedikit penasaran. "Wo, iyo tekan berita seng mok tulis. Lek gak ngono meme cuci tangan seng mok gawe iki mestian" katanya lagi menerka-nerka. Saya tak langsung menjawab. Dari pernyataan itu pula, pikiran saya langsung teringat dengan satu cerita teman saya. Bagi saya lumayan menarik. ... "Minggu ini kamu pulang?" "Iya, a