Postingan

Bahagialah

Gambar
OMAHLORETAN - Berdiri di atas dunia ini memang sulit Berada di antara berjuta manusia pasti sakit Melanjutkan hidup adalah pilihan Bahagia itu suatu keharusan Kalau suatu hari ada bagianmu yg sakit, kalau suatu saat ada dibagianmu yg hilang. Jgn selalu salahkan diri ya syg... Itu bentuk dunia menempa manusia. Dgn berbagai cerita dan gayanya yg unik pada tiap insan. Syg, jgn merasa sendirian... Ada kok tempat untuk pyn selalu bersandar walaupun kursi itu terkdang tak nyaman. Ada kok tempat untuk pyn pulang, walau terkdang rumah itu tak sepenuhnya melindungi. Sayang... Adanya pyn menjadi aktor dunia bukan tanpa alasan yg g jelas dari tuhan. Pyn hanya perlu biasakan bahwa peran yg pyn emban sekarang adalah peran yg penuh tantangn.  Besarkan hati, lapangkan sabar, cintai diri pyn semaksimal mungkin ya. Berterimakasih pada diri pyn yg sudah membawa pyn dalam level film layar lebar kehidupan hingga seperti saat ini. Bersedih, merenung, tumpahkan semuanya ke aku . Tak apa... Aku selalu ada un

Kepala Tiga

Gambar
OMAHLORETAN -  Penanda peristiwa hidup itu kembali terulang. Hari ini tepat 19 Januari, 30 tahun yang lalu seluruh cerita itu dimulai.   Tidak ada ungkapan yang tepat selain rasa syukur yang banyak kepada Tuhan. Manusia tak punya hak memilih terlahir di mana dan di keluarga mana. Namun, manusia selalu tidak salah tempat akan tumbuh dan berkembang di mana. Itulah yang sangat saya rasakan dalam perjalanan hidup. Pertanyaan-pertanyaan selelu terbersit dalam benak. Dalam banyak momen hidup yang dramatis.  Saat masa anak-anak. Saat masa remaja, hingga sampai bertemu dengan kepala tiga. Namun, Tuhan selalu punya jawaban tersirat dalam pertanyaan yang ia berikan. Sekolah dasar adalah masa yang penuh perjuangan sampai dengan sekolah menengah pertama. Lalu sekolah lanjut dan perguruan tinggi.  Sangat bersyukur pula punya tubuh yang sangat kuat. Mampu melewati ujian dan kesederhanaan dalam waktu yang tak singkat.   Dihajar keadaan untuk selalu bersabar, ikhlas, dan kreatif dalam berbagai kesempa

13 Menit setelah 2022 Berakhir

Gambar
OMAHLORETAN - Sebelum saat ini, Malam begitu menyengat Senja terlampau terbata-bata Hati pun terkunci untuk terisi Kemudian, Juni memberiku kunci Aku mengenalmu Di antara kata-kata yang nyaring bersuara Tentangmu Tentang dia Tentang mereka Tentang kita Lantas,  Kita cicipi mie ayam di sebelah balai kota Sekali Dua kali Dan seterusnya Kau ternyata ku kenal Seolah begitu jauh Semacam sudah sangat lama Serupa melihat sebingkai cermin Serupa, seirama Hingga ku menunduk Meminjam namamu dalam doa-doa Untuk Sang Pencipta Cinta, terima kasih sudah hadir Dalam kekelamanku di tahun 2022 Aku bersyukur mengenalmu Berteman denganmu Dan sangat bersyukur menjadikanmu  Ibu bagi anak-anakku kelak Tentu aku juga bersyukur Tuhan memberiku kesempatan, Kemudahan Dan beragam momen Hingga pandangan kita bertemu Tutur kita saling menyapa  Sampai jemari kita saling mencengkrama Semakin bercengkrama Aku kian melihat masa depan di matamu Tentang kita Tentang keluarga Tentu tentang semuanya  Di ujung tahun 2022 A

Bacaan Susunan Doa saat Ziarah Kubur

Gambar
OMAHLORETAN - Bagi masyarakat Jawa, ada sebuah tradisi saat menjelang puasa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Yakni, ziarah ke makam para leluhur. Selain sebagai ikhtiar untuk berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, ada banyak nilai yang dapat dipetik dari tradisi ziarah itu. Yakni, mendoakan para leluhur, mengingat dan napak tilas para leluhur agar nilai serta tali kekeluargaan kian kuat maupun tertelusuri, serta memberikan pelajaran kepada seluruh generasi muda akan kepastian adanya kematian. Sehingga seseorang akan lebih berhati-hati dan menjauhi perbuatan negatif. Berikut  bacaan dan susunan doa saat ziarah kubur.   1. Pengantar Al-Fatihah اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ - Membaca Al Fatihah بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّ

Berwisata ke Masa Lalu dengan “Peter Pan“ NOAH

Gambar
OMAHLORETAN -  "Akan tiada lagi kini tawamu Tuk hapuskan semua sepi di hati...  -Semua tentang kita- Bagi setiap orang. Ada satu hal entah tempat atau apa pun yang mampu menyalakan jiwa dalam dirinya. Yang berakibat, jiwanya membuka memoar kisah-kisah masa lalu yang seketika tampak dalam benak dan pikirannya saat itu juga. Seperti halnya tertambat dalam musik, suara, serta lirik lagu tertentu.  Itulah yang setidaknya saya alami saat NOAH meluncurkan album Second Chance Taman Langit. Tepat pada Kamis (17/12/2021). Ada semacam tarikan kekuatan yang membawa pada perjalanan ke masa lalu. Tentang situasi ruang, waktu, suasana, dan orang-orang saat lagu-lagu itu kali pertama masuk dalam pendengaran saya.  Foto: peterpan.wordpress.com Lagu "Mimpi yang sempurna" saya dengar saat memasuki usia SD kelas IV. Saat itu saya mendengar dari siaran televisi. Pas di sekolah, saya temukan lirik lagu itu tertulis di sebuah bungkus jajan di kantin dengan wajah personel Peter Pan di sampingn

Ucapkan “Sory, maaf” Bukan Mengumpat

Gambar
OMAHLORETAN -  Suatu sore sekira jam pulang kantor, jalanan tampak lumayan lengang. Langit juga tak menampakkan akan turun hujan. Sebuah motor keluar dari sebuah blok perkantoran. Bergerak perlahan sembari dua orang yang menumpanginya asyik bercerita tentang sesuatu hal. Saking sangat asyiknya bercerita, motor itu bergerak ke arah kanan secara perlahan, menuju sisi bahu jalan sebelah kanan. Perlahan-lahan, sama sekali tidak kencang. Naasnya, si pengemudi lupa menyalakan lampu sen (dibaca: sign alias lampu penanda. Gak mudeng? lampu reteng) ke kanan.  Tiba-tiba dari arah belakang, sebuah lelaki dengan motor Megapro melaju cukup kencang. Stttt, suara pergesekan ban depan Megapro dan aspal terdengar cukup keras. Motor Megapro meliuk-liuk bak barongan Reog Ponorogo dimainkan seniman (tanpa diikuti backsound hok a hok e). Meliuk ke kanan dan ke kiri, sttttt. Jancokkk…. terdengar agak samar suara pengendara Mega Pro. Sementara dua pengendara motor lainnya tetap asyik bercerita di depannya. M

Puisi: Banjir Bandang

Gambar
OMAHLORETAN -   Kabut dalam mata Namanya, masa lalu Mengejang di pelupuk Mencipta samar & ragu Mengirim banjir bandang Kebimbangan Disertai lumpur-lumpur Ketakutan & Kepasrahan Mengantarkan Aroma-aroma rindu Dari dedaunan & bunga Di Pulau Masa Lalu Lupakan, Kini sudah tidak ada waktu

Renung: Mendebatkan Isi Pikiran

Gambar
OMAHLORETAN - Coba saja kita begitu intim dengan perdebatan pikiran dalam lingkup kecil. Kelompok, komunitas, organisasi kantor, divisi, bahkan tim. Ya, meski tetap saja ada yang mesti dibayar atas pilihan pada tradisi itu. Mungkin saja kesopanan menjadi tampak begitu tereduksi. Mengingat, pikiran tak pernah mengenal kamus kata sopan dan santun. Terkadang malah justru terkesan sopan santun tampak tertelanjangi. Maksudnya begini, dalam satu hal apapun, kecil sekalipun, kita terbiasa mengedepankan argumentasi. Kita melihat problem, lantas membahasnya melalui perdebatan argumentasi dan pikiran. Melihat sesuatunya itu dengan kepala, dengan ide, dengan pendekatan yang menyeluruh. Bukan pada hal yang bersifat non- substantif. Misal, soal isu sentimen, isu perasaan, isu suka dan tidak suka. Satu hal baiknya, akan ada satu poin keputusan yang didasari konsep yang sangat matang. Satu konsep yang memiliki dasar argumen dan pikiran yang kuat. Berdasar pengalaman, ada begitu banyak poin kesep

Puisi: Tersandung Waktu

Gambar
OMAHLORETAN -  SPBU di jalan raya Mojokerto. ( 📷: Xiomi Redminote 8)  Langkah berujung batas Pikir menolak jalan buntu Langit melantun ruang dan waktu Manusia mencecap sisa dan bekas Yang wajib menahan pikir Kehidupan berakhir jeda Napas-napas tak jadi terbatas Keringat dibunuh waktu Manusia merindukan manusia Pikir dibunuh waktu Napas menikam waktu Manusia mendamaikan waktu Seberapa waktumu?  Manusia sembuh dengan wudhu