Karikatur yang Tak Beratur
Bagi saya, memandang sebuah objek yang non-realis, tapi bukan pula surealis, selalu menarik dan lumayan bertahan cukup lama. Saya masih sangat ingat, ketika duduk di bangku SD, sore tepatnya, ibu saya hendak mengajak pergi ke rumah nenek. Segala persiapan dan seluruh keluarga pastinya diajak. Namun, kala itu, kartun Tsubasa sangat menarik perhatian saya. Bahkan, instruksi Ibu untuk saya bersiap tak ter-record sama sekali. Saya tetap meliarkan imajinasi yang saya peroleh dari visualisasi kartun Tsubasa tersebut. Turut hanyut dan membayangkan bahwa dunia ini tidak nyata alias indah seperti visual kartun itu, pikir saya. Itulah seni. Ia merupakan seongok megic yang mampu memberikan energi. Seperti halnya yang melekat pada seni-seni yang lain semacam sastra berwujud puisi, prosa, maupun drama. Ia merupakan energi yang mengaktifkan sinyal imajinasi pada manusia. Itu bukan berarti tidak baik atau negatif. Imajinasi dalam bahasan tersebut bermakna keaktifan sinyal otak